Kamis, 13 Juni 2013

Makalah Perekonomian Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini kita seringkali mendengar kata inflasi. Akan tetapi apa benar kita sudah mengetahui apa inflasi itu. Kebanyakan dari kita tiadak mengetahuinya. Padahal sangat penting bagi kita untuk mengetahui inflasi. Hal ini disebabkan inflasi tidak bisa dilepaskan dari masalah perekonomian.
Dengan mengetahui secara benar tentang masalah inflasi, tentu saja kita berharap dapat mengatasi atau bahkan mencegahnya. Kita tidak bisa memungkiri akan besarnya kemungkinan dinegara kita akan menghadapi masalah inflasi. Sebagai seorang mahasiswa sudah sepatutnya kita membanntu permasalahan ekonomi yang ada di negara kita khususnya masalah inflasi.
Oleh karena itu kami sengaja membuat makalah ini karena masalah inflasi saat ini bukanlah masalah yang remeh terutama di masa-masa krisis global seperti yang kita alami sekarang. Kami berharap makalah ini bisa membantu walaupun sedikit.

B.     Tujuah Penulisan

a)      Mengetahui defenisi Inflasi
b)      Mengetahui penyebab dan penggolongan Inflasi
c)      Mengetahui dampak positif dan negatif Inflasi bagi perekonomian Negara

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Defenisi Inflasi
           Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga umum untuk menaik secara umum dan terus menerus atau juga dapat dikatakan suatu gejala terus naiknya harga-harga barang dan berbagai faktor produksi umum,secara terus-menerus dalam periode tertentu.Perlu diingat bahwa kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi.
        Dalam ilmu Ekonomi inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilahinflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
        Pengertian Inflasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.
        Pada dasarnya definisi atau pengertian inflasi telah banyak dikemukakan para ahli atau pakar dibidangnya. Adapun definisi atau pengertian inflasi menurut para ahli atau pakar, anatar lain sebagai berikut :
·         Menurut Winardi (1995 : 235) definisi atau pengertian inflasi (inflation) adalah suatu periode di mana kekuatan membeli kesatuan moneter turun. Inflasi (inflation) dapat timbul bila jumlah uang atau uang deposito dalam peredaran lebih banyak dibandingkan dengan jumlah barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan. Hal ini seringkali didukung dengan kehilangan kepercayaan masyarakat dalam negeri terhadap mata uang nasional yang kemudian menimbulkan gejala yang meluas untuk menukar uang dengan barang-barang
·         Menurut Bodie dan Marcus (2001 : 331, definisi atau pengertian inflasi (inflation) merupakan suatu nilai di mana tingkat harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan
·         Menurut Weston dan Copeland (1998 : 250), definisi atau pengertian inflasi (inflation) adalah suatu keadaan ekonomi yang mengalami kenaikan tingkat harga tertinggi dan tidak bisa dicegah atau dikendalikan lagi
Dari beberapa definisi atau pengertian inflasi di atas, maka dapat disimpukan bahwa inflasi (inflation) merupakan suatu nilai dimana tingkat harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan disertai makin menurunnya daya beli masyarakat.

B.     Penyebab dan Penggolongan Inflasi
                              Penyebab Inflasi, dapat dibagi menjadi:
1.      Demand Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan permintaab agregat yang melebihi kenaikan penawaran agregat
2.      Supply Side Inflation, yaitu di sebakan oleh kenaikan penawaran agregat yang melebihi permintaan agregat
3.      Demand Supply Inflation, yaitu Inflasi yang disebabkan oleh kombinasi antar kenaikan permintaan agregat yag kemudian diikuti oleh kenaikan penawaaran agregat, sehingga harga menjadi meningkat lebih tinggi
4.      Suppressed Inflation atu yang ditutup-tutupi, yaitu Inflasiyang pada suatu waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi semakin tidak relevan dalam kenyataan
                  Penggolongan Inflasi:
1.      Berdasarkan parah tidaknya Inflasi
·         Inflasi Ringan (Di bawah 10% setahun)
·         Inflasi Sedang (antara 10-30% setahun)
·         Inflasi Berat ( antara 50-100% setahun)
·         Hiper Inflasi (di atas 100% setahun)
2.      Berdasarkan  sebab musabab awal dari Inflasi
·         Demand Inflation, karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat
·         Cost Inflation, karena kenaikan biaya produksi
3.      Berdasarkan asal dari Inflasi
·         Domestic Inflatuon, Inflasi yang berasal dari dalam negeri
·         Imported Inflation, Inflasi yang berasal dari luar negeri
C.    Dampak Positif dan Negatif Inflasi

a)      Dampak positif Inflasi
         Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar).

b)     Dampak Negatif Inflasi
         Pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
       Dalam ilmu Ekonomi inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilahinflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
    Adapun penyebab Inflasi yaitu : Demand Side Inflation, Supply Side Inflation, Demand Supply Inflation,Suppressed Inflation atu yang ditutup-tutupi. Inflasi juga dapat digolongkan menjadi beberapa golongan yaitu : berdasarkan parah tidaknya (Inflasi Ringan, Inflasi Sedang,Hiper Inflasi,Inflasi Berat), berdasarkan sebab musabab awal dari Inflasi (Demand Inflationdan Cost Inflation) dan berdasarkan asal dari Inflasi(Domestic Inflatuon dan Imported Inflation).
    Infalsi juga dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi individu, dan begitu pula sebaliknya dapat memberikan kerugian bagi individu.adapun dampak positif dan negatif inflasi yaitu: dampak positifnya adalah Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sedangkan dampak negatifnya yaitu : Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun.