BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kita seringkali mendengar kata inflasi. Akan tetapi apa benar kita sudah mengetahui apa inflasi itu. Kebanyakan dari kita tiadak mengetahuinya. Padahal sangat penting bagi kita untuk mengetahui inflasi. Hal ini disebabkan inflasi tidak bisa dilepaskan dari masalah perekonomian.
Dengan mengetahui secara benar tentang masalah inflasi, tentu saja kita berharap dapat mengatasi atau bahkan mencegahnya. Kita tidak bisa memungkiri akan besarnya kemungkinan dinegara kita akan menghadapi masalah inflasi. Sebagai seorang mahasiswa sudah sepatutnya kita membanntu permasalahan ekonomi yang ada di negara kita khususnya masalah inflasi.
Oleh karena itu kami sengaja membuat makalah ini karena masalah inflasi saat ini bukanlah masalah yang remeh terutama di masa-masa krisis global seperti yang kita alami sekarang. Kami berharap makalah ini bisa membantu walaupun sedikit.
Saat ini kita seringkali mendengar kata inflasi. Akan tetapi apa benar kita sudah mengetahui apa inflasi itu. Kebanyakan dari kita tiadak mengetahuinya. Padahal sangat penting bagi kita untuk mengetahui inflasi. Hal ini disebabkan inflasi tidak bisa dilepaskan dari masalah perekonomian.
Dengan mengetahui secara benar tentang masalah inflasi, tentu saja kita berharap dapat mengatasi atau bahkan mencegahnya. Kita tidak bisa memungkiri akan besarnya kemungkinan dinegara kita akan menghadapi masalah inflasi. Sebagai seorang mahasiswa sudah sepatutnya kita membanntu permasalahan ekonomi yang ada di negara kita khususnya masalah inflasi.
Oleh karena itu kami sengaja membuat makalah ini karena masalah inflasi saat ini bukanlah masalah yang remeh terutama di masa-masa krisis global seperti yang kita alami sekarang. Kami berharap makalah ini bisa membantu walaupun sedikit.
B. Tujuah Penulisan
a) Mengetahui defenisi
Inflasi
b) Mengetahui penyebab
dan penggolongan Inflasi
c) Mengetahui dampak positif
dan negatif Inflasi bagi perekonomian Negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Inflasi
Inflasi
adalah kecenderungan dari harga-harga umum untuk menaik secara umum dan terus
menerus atau juga dapat dikatakan suatu gejala terus naiknya harga-harga barang
dan berbagai faktor produksi umum,secara terus-menerus dalam periode
tertentu.Perlu diingat bahwa kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak disebut inflasi.
Dalam ilmu
Ekonomi inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi
barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya
nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu
peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk
melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga
berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
Istilahinflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan
persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya
harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering
digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Pengertian
Inflasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi adalah kemerosotan
nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar
sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.
Pada
dasarnya definisi atau pengertian inflasi telah banyak dikemukakan para ahli
atau pakar dibidangnya. Adapun definisi atau pengertian inflasi menurut para
ahli atau pakar, anatar lain sebagai berikut :
· Menurut
Winardi (1995 : 235) definisi atau pengertian inflasi (inflation) adalah suatu
periode di mana kekuatan membeli kesatuan moneter turun. Inflasi (inflation)
dapat timbul bila jumlah uang atau uang deposito dalam peredaran lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan. Hal
ini seringkali didukung dengan kehilangan kepercayaan masyarakat dalam negeri
terhadap mata uang nasional yang kemudian menimbulkan gejala yang meluas untuk
menukar uang dengan barang-barang
· Menurut
Bodie dan Marcus (2001 : 331, definisi atau pengertian inflasi (inflation)
merupakan suatu nilai di mana tingkat harga barang dan jasa secara umum
mengalami kenaikan
· Menurut
Weston dan Copeland (1998 : 250), definisi atau pengertian inflasi (inflation)
adalah suatu keadaan ekonomi yang mengalami kenaikan tingkat harga tertinggi
dan tidak bisa dicegah atau dikendalikan lagi
Dari beberapa definisi atau pengertian inflasi di atas, maka
dapat disimpukan bahwa inflasi (inflation) merupakan suatu nilai dimana tingkat
harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan disertai makin menurunnya
daya beli masyarakat.
B. Penyebab dan Penggolongan
Inflasi
Penyebab
Inflasi, dapat dibagi menjadi:
1. Demand Side Inflation,
yaitu disebabkan oleh kenaikan permintaab agregat yang melebihi kenaikan
penawaran agregat
2. Supply Side Inflation,
yaitu di sebakan oleh kenaikan penawaran agregat yang melebihi permintaan
agregat
3. Demand Supply
Inflation, yaitu Inflasi yang disebabkan oleh kombinasi antar kenaikan
permintaan agregat yag kemudian diikuti oleh kenaikan penawaaran agregat,
sehingga harga menjadi meningkat lebih tinggi
4. Suppressed Inflation
atu yang ditutup-tutupi, yaitu Inflasiyang pada suatu waktu akan timbul dan
menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi semakin tidak relevan dalam
kenyataan
Penggolongan
Inflasi:
1. Berdasarkan parah tidaknya
Inflasi
· Inflasi
Ringan (Di bawah 10% setahun)
· Inflasi
Sedang (antara 10-30% setahun)
· Inflasi
Berat ( antara 50-100% setahun)
· Hiper
Inflasi (di atas 100% setahun)
2. Berdasarkan sebab
musabab awal dari Inflasi
· Demand
Inflation, karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat
· Cost
Inflation, karena kenaikan biaya produksi
3. Berdasarkan asal dari
Inflasi
· Domestic
Inflatuon, Inflasi yang berasal dari dalam negeri
· Imported
Inflation, Inflasi yang berasal dari luar negeri
C. Dampak Positif dan Negatif Inflasi
a) Dampak positif Inflasi
Apabila
inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat
mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan
membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar).
Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar).
b) Dampak Negatif Inflasi
Pada
saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian
menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat
kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat
dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau
karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi
harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke
waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ilmu
Ekonomi inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi
barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya
nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu
peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk
melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga
berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
Istilahinflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan
persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya
harga.
Adapun penyebab Inflasi yaitu :
Demand Side Inflation, Supply Side Inflation, Demand Supply
Inflation,Suppressed Inflation atu yang ditutup-tutupi. Inflasi juga dapat
digolongkan menjadi beberapa golongan yaitu : berdasarkan parah tidaknya (Inflasi
Ringan, Inflasi Sedang,Hiper Inflasi,Inflasi Berat), berdasarkan sebab
musabab awal dari Inflasi (Demand Inflationdan Cost Inflation) dan
berdasarkan asal dari Inflasi(Domestic Inflatuon dan Imported
Inflation).
Infalsi juga dapat memberikan
keuntungan tersendiri bagi individu, dan begitu pula sebaliknya dapat
memberikan kerugian bagi individu.adapun dampak positif dan negatif inflasi
yaitu: dampak positifnya adalah Apabila inflasi itu ringan, justru
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih
baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk
bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sedangkan dampak negatifnya yaitu :
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita
ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang
pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau
tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah.
Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun.